Pondok pesantren (ponpes) adalah salah satu tempat yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan agama Islam bagi masyarakat dari berbagai kalangan usia. Ponpes menjadi salah satu lembaga pendidikan swasta yang memiliki kebijakan dan sistem yang berbeda dengan lembaga pendidikan pada umumnya. Setiap ponpes memiliki kebijakan masing – masing sehingga kurikulum yang digunakan antar ponpes juga berbeda. Beberapa ponpes menggunakan kurikulum yang secara penuh mengajarkan agama Islam. Sedangkan beberapa ponpes yang lain menggunakan kurikulum yang menggabungkan pendidikan agama Islam dengan kurikulum nasional. Salah satu pondok pesantren yang menggabungkan kurikulum pendidikan agama Islam dan kurikulum nasional adalah Ponpes Darul Muttaqien. Lantas, bagaimana profil dari Ponpes Darul Muttaqien?
Profil Ponpes Darul Muttaqien
Ponpes Darul Muttaqien merupakan sebuah pondok pesantren yang telah berdiri sejak tanggal 18 Juli 1988. Ponpes ini berlokasi di Jabon, Mekar, Parung, Bogor, Jawa Barat. Beberapa tokoh yang berperan penting dalam pendirian Ponpes Al Muttaqien adalah H. Sholeh Iskandar, KH. Rosyad Nurdin, KH. TB. Hasan Basri, KH. Abdul Manaf Mukhayyar, dan KH Mahrus Amin. Ponpes ini kemudian berkembang menjadi lebih besar dan menjadi sebuah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992. Ketua Yayasan Darul Muttaqien yang pertama adalah H. Mohamad Nahar.
Sebagai sebuah ponpes yang menggabungkan kurikulum pendidikan agama Islam dengan kurikulum nasional, Ponpes Darul Muttaqien memiliki beberapa jenjang pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah. Salah satu jenjang pendidikan yang ada di Ponpes Darul Muttaqien adalah Diniyah Takmiliyah. Jenjang pendidikan ini dikhususkan bagi anak – anak yang ingin belajar agama Islam secara non formal. Jenjang pendidikan lain yang tersedia adalah Taman pendidikan Al Qur’an. Jenjang pendidikan ini dikhususkan bagi anak – anak yang ingin belajar tentang Al Qur’an. Selain itu, ada jenjang pendidikan Raudhatul Athfal yang merupakan jenjang pendidikan setara dengan TK. Jenjang pendidikan ini berdiri sejak tahun 1994. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu lulusan RA yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi serta memiliki pemahaman awal tentang agama Islam.
Pada tahun 1999, Ponpes Darul Muttaqien membuka jenjang pendidikan SD Islam Terpadu atau SDIT. Jenjang pendidikan ini dibuka dengan tujuan untuk membantu perkembangan anak dalam berbagai aspek seperti aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Selain itu, SDIT juga membantu anak untuk lebih memahami tentang agama Islam. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi adalah SMP Islam Terpadu (SMPIT). Ponpes Darul Muttaqien membuka jenjang pendidikan ini pada tahun 2006. Akan tetapi, proses pembelajaran pada SMPIT secara resmi dilakukan pada tahun 2007. Para santri yang sebelumnya lulus dari SDIT dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan SMPIT. Sementara itu, bagi para santri yang ingin belajar di tingkat SMP hingga SMA secara berkesinambungan, mereka bisa mengambil program yang ada di jenjang pendidikan Tarbiyatul Mu’allimin Wal Mu’allimat Al-Islamiyah atau TMI. Jenjang pendidikan ini diselesaikan dalam kurun waktu 6 tahun dan setara dengan pendidikan tingkat SMP/MTs dan SMA/MA.
Aturan Pakaian dalam Ponpes Darul Muttaqien
Ponpes Darul Muttaqien secara spesifik mengatur beberapa pakaian yang harus dikenakan oleh para santri. Beberapa jenis pakaian yang harus digunakan adalah seragam untuk sekolah dari hari senin, Pramuka, ekskul, pakaian harian, dan pakaian untuk beribadah. Bagi para santri putra, mereka harus mengenakan peci pada pakaian untuk beribadah. Peci tersebut dapat dibeli dalam jumlah besar di grosir peci kopiah songkok.